Feri Widyatama, mantan pemain sepak bola Blitar United, menemukan fakta sejarah bahwa SIVB (Soerabajasche Indonesische Voetbalbond) cikal bakal Persebaya sudah ada sejak tahun 1923, bukan tahun 1927. Jadi kemungkinan usianya sudah lebih dari 95 tahun, seperti yang dirayakan oleh boneka pada hari Sabtu. , (18/6/2022)
“Saya menemukan bahwa salah satu artikel yang diterbitkan pada November 1923, dari surat kabar Sport Indies yang saya temukan di Perpustakaan Nasional Jakarta, menyebutkan SIVB. Artinya sudah ada,” ujar lulusan Universitas Negeri Surabaya di Strata-1 itu Suarasurabaya.netMinggu (19/6/2022).
SIVB (Soerabajasche Indonesische Voetbalbond) adalah kelompok penggemar sepak bola pertama yang dibentuk oleh penduduk asli Surabaya. Saat itu dibentuk tim Bumi Putera untuk membuktikan bahwa masyarakat adat juga mampu bermain sepak bola.
Menurut AD ART tahun 1952, SIVB diyakini telah lahir sejak 18 Juni 1927.
“Kalau AD ART adalah sumber sekunder. Sedangkan artikel surat kabar yang terbit saat itu adalah sumber primer,” tambahnya.
Kutipan dari surat kabar Sport Indies pada November 1923. Foto: Istimewa
Selain itu, pria kelahiran 6 Maret 1994 ini juga menyatakan menemukan artikel tentang pembentukan SIVB baru pada tahun 1925.
“Artikel lain yang disebut SIVB ‘baru’ dibentuk oleh Pak Soeroto. Sekaligus membubarkan SIVB lama yang ada pada tahun 1923 karena ada perselisihan antara klub internal SIVB lama Bumi Putera,” ujarnya.
Feri yang menyebut dirinya kolektor sejarah masih ingin melengkapi teka-teki pengetahuannya tentang sejarah Persebaya.
“Ke depan, apakah temuan ini akan mengubah sejarah kelahiran Persebaya atau tidak, itu terserah dewan dan petinggi. Saya hanya akan menuliskan temuan ini dalam sebuah buku,” katanya.
Feri mengatakan bahwa buku ketiganya akan segera dirilis.
“Sebelumnya saya pernah menerbitkan buku VVB Solo Untuk Indonesia Merdeka dan Dinamika sepakbola di Semarang: Dari VIS ke PSIS 1930-1942,” ujarnya.
Feri ingin melengkapi ilmu terkait sejarah bola di setiap tahapan sejarahnya.
“Awalnya mungkin fokusnya lebih ke era era kolonial 1920-1943. Untuk menggali akar sejarah sepak bola di Surabaya,” imbuhnya.
Kemudian, katanya, sesuai dengan hasil keputusan Kongres PSSI yang tertuang dalam De Indische Courant edisi 20 Mei 1938, SIVB mulai berganti nama menjadi Persibaja (Persatoean Sepakraga Indonesia Soerabaja), karena semua ikatan klub PSSI tidak lagi diperbolehkan menggunakan nama Belanda. .
“Setelah Indonesia merdeka tahun 1960, akhirnya Persibaja mulai berubah menjadi Persebaja,” tambahnya.
Sejak didirikan, SIVB memiliki home base di Pasar Turi Square.
“Tapi sampai sekarang kita semua masih belum tahu persis di mana lapangan Pasar Turi itu. Ada yang bilang di eks Pasar PGS Turi, ada yang bilang di Jalan Gresik,” pungkasnya. (itu/iss)