Foto: Kawasan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (1/6/2022). (Foto oleh DEVI RAHMAN / AFP) (Foto oleh DEVI RAHMAN/AFP via Getty Images)
Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah memutuskan untuk menunda penerapan tarif perjalanan Candi Borobudur senilai Rp 750.000. Penundaan itu dilakukan sebagai tanggapan atas kritik publik terhadap rencana kebijakan tersebut.
Jadi, berapa lama kenaikan tarif baru akan ditunda?
“Sampai kita lihat, biarkan masyarakat bersosialisasi agar paham. Sekarang sudah berjalan dan semakin banyak yang paham, yang tadinya sinis sekarang semakin paham,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan kepada wartawan saat ditemui di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan. , Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Dalam kesempatan itu, Luhut menjelaskan alasan di balik rencana pemerintah menerapkan tarif kenaikan Candi Borobudur menjadi Rp. 750.000. Semua itu tak lepas dari potensi lonjakan kunjungan wisatawan ke lokasi karena infrastruktur pendukungnya sudah lengkap, seperti Tol Joglo Semar.
“Bisa beberapa puluh juta atau 20 juta seperti itu. Jadi, jutaan pengunjung akan masuk ke Borobudur. Jadi itu yang harus kita kelola,” kata Luhut.
Menurutnya, kebijakan pemerintah itu berdasarkan kajian dengan bantuan UNESCO. Pemerintah juga telah membenahi kawasan candi, seperti tidak ada lagi kabel yang berada di atas tanah.
“Kami menetapkan 1.200 (kunjungan turis) juga merupakan usulan dari UNESCO karena telah terjadi penurunan dan kerusakan juga merupakan barang yang sangat langka di dunia,” kata Luhut.
“Tiketnya kita pegang dulu. Kita lihat bagusnya gimana. Kita lihat saja, sekarang sudah tutup dua tahun, kan, tidak ada masalah,” sambungnya.
Apakah nanti harganya akan diturunkan, bukan Rp 750.000 per orang? Luhut menolak berspekulasi.
“Kami masih melihat, kami mendengarkan pendapat orang lagi,” katanya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq)
Kata Kunci: Lowongan Kerja Terbaru di Medan